Jumat, 14 Agustus 2009

Best Practice Pendidikan Pemilih & Kepemiluan di 8 Kabupaten/Kota






Ibu Sumi seorang anggota PKK, antusias mempertanyakan tentang penting perempuan dalam pemilu & bagaimana bisa menggiring suara perempuan.


Ibu Tumini menjadi salah satu yang meminta ikut simulasi pemilu. Ia sedang berusaha melakukan haknya memberikan suara. Ia menghabiskan kira-kira 7 menit didalam bilik suara.


Ibu solekah (berkaos hitam) seorang buruh batik. Usianya sekitar 40 tahun, mempunyai anak 10 orang, yang paling besar 22 tahun (sudah menikah) & paling kecil kelas 1 SD (7 tahun). Ia menjadi salah satu peserta yang meminta (menunjukan jari) untuk ikut simulasi. Ia ingin mempunyai pengalaman mencoba sebelum benar-benar memberikan suara pada tanggal 9 April 2009.


Ibu Marni adalah salah satu peserta yang sedang memberikan refleksi pribadinya atas proses pelatihan yang diterimanya. Ia salah satu peserta yang lugas memberikan pengalaman dan pendapatnya dalam pelatihannya.


Seorang Ibu (lansia) dan seorang perempuan muda sedang mencoba (simulasi) memberikan suara di bilik suara yang dibuat dari dos bekas air mineral. Ibu lansia membutuhkan waktu 6 menit dan Perempuan muda ini memburuhkan waktu 4 menit.


Dewi, adalah salah satu peserta yang diberi kesempatan oleh fasilitator memimpin diskusi dalam kelompok. Ia seorang kader PKK di salah satu desa di pinggiran kota. Dia bersama 2 orang temannya yang juga jadi peserta. Kedua temannya adalah buruh pabrik. Mereka sedang mendiskusikan persoalan dan kebutuhan perempuan di Kabupaten Kudus yang akan dijadikan agenda pembahasan dengan legistatif terpilih.


Ibu Siti (mengenakan baju hitam) adalah seorang pengamen di “jalanan”. Ia aktif bertanya dan tidak malu membagikan pengalaman hidupnya yang keras. Ia juga mau menyumbang lagu-lagu untuk mengisi sessi istirahat di tengah-tengah peserta yang kelihatan jenuh


Ibu Surti seorang pemulung. Ia menjadi salah satu peserta dalam pelatihan ini. Ia membawa 3 orang anaknya. Salah satu dalam gendongannya, satu orang sedang memegang bajunya, dan lainnya nampak duduk di bagian belakang. Ibu ini berdiri dibelakang karena anaknya rewel. Ia ingin mengikuti acara ini agar tahu bagaimana cara memberikan suaranya.

Tim Riset Aksi (Koalisi 4 lembaga):
* Arianti Ina R. Hunga (PPSG-UKSW - Penanggungjawab Program)
* Purwanti Asih Anna Levi (Parahita Foundation)
* Mila Karmilah (Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Jawa Tengah)
* Siti Malaiha Dewi (L@PPIS Kudus)
* Siti Munasifah (Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Jawa Tengah)
* Purwanti Kusumaningtyas (PPSG-UKSW)
* Mustika Kuri Prasela (PPSG-UKSW)
* Dhyah Ayu Retno W. (PPSG-UKSW)
* Yuliani (PPSG-UKSW)
* Wahyu K. Herlambang (PPSG-UKSW)
* Tundjung Mahatma (PPSG-UKSW)
* Florida I. Tawesi (PPSG-UKSW)
* Surono (PPSG-UKSW)
* Suharni (Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Boyolali
* Iin Arinta F. (Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Magelang
* Volunteers dari 4 lembaga koalisi & personal