Senin, 28 September 2009

Kajian Perempuan dalam Aktifitas Ekonomi Berbasis "Putting-Out System" (POS)

Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan implikasi yang kompleks bagi keluarga khususnya perempuan. Dalam kondisi seperti ini, sektor informal menjadi “peluang” bagi perempuan untuk bisa memperoleh pendapatan. Industri Mikro-kecil-Menengah berbasis pada “Putting-Out” System (IMKM berbasis POS) menjadi salah satu peluang kerja bagi banyak perempuan sejak lama.

Namun demikian keberadaan mereka masih “tersembunyi”. Mereka belum diakui sehingga belum dicatat sebagai pekerja sebagaimana pekerja lainnya, belum banyak diungkap keberadannya, serta belum tersentuh program permberdayaan dan perlindungan sebagai pekerja. Untuk menyingkap “ketersembunyian” ini maka Pusat Penelitian dan Studi Gender – LPPM Universitas Kristen Satya Wacana bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan melakukan kajian dengan judul “Perempuan dalam Aktifitas Ekonomi Berbasis “Putting-Out” System (POS) yang difokuskan pada Kasus Pekerja Rumahan dalam Industri Mikro-Kecil-Menengah di Jawa Tengah. Terlaksananya penelitian ini juga atas dukungan beberapa Pusat Studi Wanita/Gender, yaitu: PSG Universitas Pekalongan, PSW Universitas Muria Kudus, dan PSG STAIN Pekalongan.

Mengacu pada situasi problematik ini, maka tujuan dari penelitian ini, antara lain:
a) memperoleh gambaran posisi dan peran industri mikro-kecil-menengah berbasis “putting-put” system dan home-based workers dalam aktifitas ekonomi masyarakat;
b) memperoleh gambaran kondisi Pekerja Rumahan (PeR) dan interaksi di dalamnya yang menjelaskan hubungan antara PeR, PeR dan anggota keluarganya, dan PeR dan pengusaha dalam IMKM berbasis POS; dan
c) memperoleh gambaran faktor-faktor penghambat yang dialami home-based workers dalam mendapatkan akses dan kontrol dalam program pemberdayaan dan perlindungan untuk mendukung eksistensinya.

Melalui kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat konkrit (praktis) bagi industri/pengrajin dan Pekerja Rumahan, lembaga pendamping industri dan home-woekrs, serta pemerintah yang relevan dengan subyek penelitian ini. Selain itu, diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dengan adanya berbagai temuan, metode, model dan teori yang terus dicari dan dikembangkan untuk mendukung perkembangan industri, khususnya industri berbasis “putting-out” system.

Hasil penelitian (awal) menunjukkan bahwa IMKM berbasis POS dan Pekerja Rumahan berperan strategis dalam perekonomian. IMKM berbasis POS mampu eksis karena berbasis pada Pekerja Rumahan atau memindahkan sebagian proses produksi pada Pekerja Rumahan. Namun demikian peran mereka (Pekerja Rumahan) mendukung IMKM berbasis POS justru dalam posisi dimarginalkan (dimiskinkan). Proses pemiskinan Pekerja Rumahan (khususnya perempuan) berakar pada “ideologi” gender.

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dibutuhkan kajian lebih jauh untuk bisa mendorong pengakuan terhadap Pekerja Rumahan serta perlindungan bagi mereka yang faktanya belum terakomodasi dalam UU Ketenagakerjaan.

Sasaran:
Pekerja rumahan perempuan di IMKM berbasis POS

Lokasi kegiatan:
IMKM berbasis POS di Kudus, Salatiga, Sragen, Klaten, Batang, dan Pekalongan

Waktu: 2008

Tim peneliti:
Arianti Ina R. Hunga
Purwanti Asih Anna Levi
Tundjung Mahatma

Kerjasama dengan: Pusat Studi Gender Universitas Pekalongan, Pusat Studi Gender Universitas Muria Kudus, Pusat Studi Gender STAIN Pekalongan